MAKASSAR - AN OVERVIEW

makassar - An Overview

makassar - An Overview

Blog Article



‘ – freshly grilled fish marinated in a very delectable blend of spices and grilled above coconut husks for the smoky, irresistible taste.

Makassar’s craft extends to intricate filigree work witnessed in the jewelry of the Bugis and Makassarese folks. Take a look at the workshops exactly where fragile strands of gold and silver are magically remodeled into elaborate earrings, necklaces, and bracelets.

‘ – savory rice cakes steamed in coconut milk. While you delve into this savory specialty, the complexity of flavors – through the boldness of nutmeg to the warmth of galangal – tells a Tale of Makassar’s culinary heritage which has been simmering for generations.

District map of Makassar Town is served by Soekarno-Hatta Sea Port. In January 2012 it absolutely was introduced that on account of restricted potential of the current dock at Soekarno-Hatta sea port, It might be expanded to 150x30 square meters to avoid the have to have for at least two ships to queue on a daily basis.[30]

Kesultanan ini sebenarnya memiliki seventeen buah benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng paling megah di antara benteng benteng lainnya dan keasliannya masih terpelihara hingga kini.

Polygamy is acknowledged through the Makassar folks, but, considering the fact that a separate house need to be presented for every spouse, it is just practiced between the rich persons.

The air Here's thick With all the scent of your open sea and also the contemporary catch hauled in from the crew’s professional hands. Walk Among the many locals at Paotere Harbor as they kind from the bountiful harvest of the sea – silvery fish, richly-hued crabs, as well as occasional treasure of a huge tuna.

Trek throughout the lush jungle trails, swim within the organic springs, or simply bask during the park’s tranquil splendor.

The shipwrights’ hammers ring out with the rhythm of inherited knowledge, Every strike shaping the timber into seaworthy titans.

Yet, Probably the most emblematic of Makassar’s craftsmanship is the generation of the Phinisi, the standard schooners in the Bugis seafarers. While in the boatbuilding villages like Tanah Beru and Bira, you can observe these vessels remaining crafted by hand, just as they were being centuries back, next time-honored methods handed down over generations.

Dengan semakin berputarnya roda perekonornian Makassar, jumlah penduduknya meningkat dari sekitar 15.000 penduduk pada pertengahan abad ke-19 menjadi kurang lebih thirty.000 jiwa pada awal abad berikutnya. Makassar abad ke-19 itu dijuluki “kota kecil terindah di seluruh Hindia-Belanda” (Joseph Conrad, seorang penulis Inggris-Polandia terkenal),dan menjadi salah satu port of call utama bagi para pelaut pedagang Eropa, India dan Arab dalam pemburuan hasil-hasil hutan yang amat laku di pasaran dunia maupun perahu-perahu pribumi yang beroperasi di antara Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Pada awal abad ke-twenty, Belanda akhirnya menaklukkan daerah-daerah independen di Sulawesi, Makassar dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Indonesia Timur. Tiga setengah dasawarsa Neerlandica, kedamaian di bawah pemerintahan kolonial itu adalah masa makasarili in english tanpa perang paling lama yang pernah dialami Sulawesi Selatan, dan sebagai akibat ekonominya berkembang dengan pesat. Penduduk Makassar dalam kurun waktu itu meningkat sebanyak tiga kali lipat, dan wilayah kota diperluas ke semua penjuru. Dideklarasikan sebagai Kota Madya pada tahun 1906, Makassar tahun 1920-an adalah kota besar kedua di luar Jawa yang membanggakan dirinya dengan sembilan perwakilan asing, sederetan panjang toko di tengah kota yang menjual barang-barang mutakhir dari seluruh dunia dan kehidupan sosial-budaya yang dinamis dan kosmopolitan. Perang Dunia Kedua dan pendirian Republik Indonesia sekali lagi mengubah wajah Makassar. Hengkangnya sebagian besar warga asing pada Tahun 1949 dan Nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing pada akhir Tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi. Bahkan, sifat asli Makassar pun semakin menghilang dengan kedatangan warga baru dari daerah-daerah pedalaman yang berusaha menyelamatkan diri dari kekacauan akibat berbagai pergolakan pasca revolusi.

Dengan ombak yang cenderung tenang, pengunjung bisa beraktivitas di sepanjang bibir pantai. Tersedia sejumlah wahana di Pantai Anging Mammiri, seperti jetski, banana boat

Sobat Pesona juga akan dimanjakan dengan hijaunya jajaran pepohonan pinus yang tinggi dan areal perkebunan teh yang luas di dataran tinggi Malino. Pastikan Sobat Pesona mampir ke kafe terdekat untuk menyeruput secangkir teh hangat di tengah sejuknya udara Malino, ya!

Meskipun usianya sudah puluhan hingga ratusan tahun, namun benda bersejarah tersebut masih terawat. Bangunan Museum Kota Makassar kental ddengan nuansa kolonial yang akan membuat perjalanan wisatawan menggali sejarah di sini semakin berkesan.

Report this page